Ficool

Chapter 13 - He Who is Chosen by the Light

Di Arena Turnamen Para Juri Dan Komentator Mulai Menjelaskan Tentang Ronde Dan Urutan Pertarungan. 

Dalam Turnamen Ini Ada Secara Terpisah, Turnamen Ini Ada Untuk Semua Multiverse Dan Arena Seperti Ini Dibuat Untuk Setiap Multiverse, Dan Multiverse Yang Sekarang Aku Tinggali Telah Memulai Turnamennya Dengan Seratus Tiga Puluh tim di masing-masing barisan berarti totalnya Ada Dua Ratus Enam Puluh tim Dalam Satu Multiverse, Tentu Ini bukan karena akademinya sedikit tetapi Multiverse Lain sudah mengambil mereka jadi tidak semua Akademi langsung bertemu dalam satu Arena.

Aku dan teman-temanku Sekarang sedang berada di dalam Ruang tim nomor tiga puluh, ada Seratus tiga puluh ruang tim dan masing-masing ruangan mampu menampung dua tim dalam satu ruangan, dan di depanku ini duduk seorang pria dengan mata merah darah, dan berambut putih keperakan... kalau tidak salah dia bernama...

Sebelum aku menyelesaikan perkataanku di dalam pikiranku sahabatku menyela.

Dia berbicara kepadaku, "Hei... Elvazio..."

Aku adalah Elvazio Vaikhaloth, dan yang memanggilku adalah sahabatku dari kecil, bernama Chilia Veltzirah.

Lalu Aku Menjawabnya "Kenapa... Chilia. "

Lalu Chilia Yang Duduk Di Sampingku Mulai Berbicara, "Kenapa Kamu terus menatap orang itu. "

Dia menyadarinya ya, "hm, dia adalah orang terkuat dari Akademi Zelgenia, Itulah kata dari Insting Dan Indraku. "

Ya benar dia yang di depanku bernama Lucius Varvatos, aku tidak akan salah bahwa dialah orang terkuat di akademi Zelgenia.

Lalu aku Segera menyelam kedalam pemikiranku, aku Segera memasuki pikiran dan kesadaran Lucius, Aku Sedang berusaha memahaminya, kami akan Melawannya aku akan mencari tahu Tentangnya. 

------

Di dalam Alam bawah sadar Lucius Varvatos, aku memasukinya, melintasi kesadaran... dan disana...

NGINGGG, NGINGGG, NGINGGG.

Tiba-tiba, tubuhku seolah ditarik ke dalam pusaran yang menyesakkan.

Apa-apaan Ini a-apakah dia benar-benar manusia...

Dalam kesadaran Lucius, aku melihat sesuatu yang tak dapat dijelaskan oleh logika, imajinasi, teori, bahkan konsep—sosok raksasa yang duduk dalam posisi meditasi. Keberadaannya begitu kolosal, menembus dan melampaui segala imajinasi yang terbatas dan yang tak Terbatas. Aura kekuatannya tak hanya menggetarkan eksistensiku, tapi juga menyayat kewarasanku.

Tidak-tidak-tidak. tidak Mungkin manusia memiliki hal semacam ini di dalam kesadarannya... s-siapa Lucius sebenarnya...

"Anda sepertinya memiliki keberanian untuk mencoba memahaminya. ". Suara yang tenang, Berwibawa, dan sopan menggema.

Aku refleks memutar tubuhku—dan di depanku berdiri sosok yang tak mampu kucerna dengan logika apapun. Ia tidak sebesar makhluk tadi, namun aku tetap tidak bisa mengimajinasikan kekuatannya, dia... tidak dapat kubayangkan. Aku bahkan tak bisa membayangkan bentuk kekuatan yang ia miliki.

"Alam bawah sadar ini terlalu luas... terlalu dalam bagi manusia" ujarnya dengan sopan dan penuh belas kasih. "Tuan Lucius adalah sosok murni, ia adalah Manifestasi dari 'Ia yang sejati' jadi mohon, tolong segera pergi dari sini. Jika anda ingin tahu tentang Tuan Lucius, tanyakan saja pada saya. Saya bisa membantu anda. Namun bila anda mencoba menjelajahi tempat ini lebih jauh, saya harus menghentikan anda. Ini adalah tempat Tuan Noah Azatzhae bermeditasi. Tolong Pergilah, engkau 'yang dipilih oleh cahaya'..."

Aku nyaris tak bisa bernapas. Kata-katanya menusuk hingga ke dasar batinku. Lalu seketika, dunia di sekelilingku runtuh. Aku tenggelam, seperti dihempaskan ke dasar laut tak berujung. Aku menutup mata dengan paksa.

Ketika kesadaranku kembali…

"Ahkhahhh… Hah… Hah…" aku terengah-engah, napasku tak beraturan.

"a-apa kau tidak apa-apa.. " kata seseorang dengan khawatir.

Ehh, apa Chilia, ahhh, aku kembali yah, Syukurlah.

Lalu aku Segera menjawab perkataan Chilia dengan Lelah, "A-aku tidak apa-apa... sungguh."

------

Di tempat yang sama dengan tempat Elvazio Vaikhaloth Berada, Lucius Varvatos Menatap Elvazio. 

Lucius Berpikir Dalam hatinya, "Hm, dia berani juga memasuki alam bawah sadarku ya... jika aku mau dia bisa saja aku buat gila, tetapi itu tidak perlu. "

Aku Segera Tersenyum tipis, dan segera berdiri.

Velanesa segera menanyaiku, "Lucius... kamu ingin kemana."

Aku Segera Menjawabnya Dengan Senyuman, "aku ingin ke Toilet sebentar"

Velanesa mengangguk, lalu aku pergi, membuka pintu dan berjalan ke dalam Toilet.

Aku Berbicara dalam hati, "Leviathan akan menjadi penonton jadi dia tidak ada disini, hahh, biarlah..."

Aku terus berjalan di Lorong tempat yang sangat panjang... setelah beberapa saat akhirnya aku sampai di Toilet, setelah di dalam Toilet aku melihat bahwa tidak ada orang disana.

Lalu aku Segera Berteleportasi, ke W.O.M...

-----

Di sebuah ruangan putih yang tak berujung. Duduk seorang Pria yang menatap Bukunya dibuku tersebut tertulis 'The Beginning of Ein'. Pria tersebut bernama Auvar Authoria.

Lalu pria itu mulai berbicara, "Sepertinya Ini tidak bagus, haruskah aku menggantinya dan menulisnya ulang... sepertinya tidak bagus yah, aku sedang tidak ada ide untuk ini, bagaimana aku harus menyusun ini..."

Lalu Setelahnya Dia Melemparkan buku itu kelangit dan buku itu hilang... lalu dia mulai berbicara kembali, "Lucius yah..."

Lalu dia menatap langit-langit yang tak berujung di ruangan putih itu, dan disana seorang pria melayang, dengan rambut putih keperakan.

Pria yang melayang itu menjawab, "aku datang, aku... ingin menanyakan sesuatu. "

Aku Segera Menjawabnya Dengan tegas, "mau sejauh dan seluas apapun dunia ini, aku akan membantumu, apapun itu risikonya. "

Lalu Pria Itu yang bernama Lucius segera turun dari langit-langit, dia duduk di depanku, dan aku Segera menuangkan teh ke gelasnya.

Lucius berbicara dengan penasaran dan dengan tenang, "Baiklah Aku Ingin Tanya satu hal ini dulu, bagaimana perkembangan The Beginning of Ein... "

Di Sepuluh tahun lalu, aku menciptakan dunia lewat imajinasiku, The Beginning of Ein Merupakan cerita Buatan saya, saya menciptakannya dengan imajinasiku...

The Beginning of Ein Memang Ada dan nyata, namun Realitas sama saja dengan Fiksi bagiku.

Aku Segera Menjawab pertanyaan Lucius, "The Beginning of Ein Masih berjalan, namun sepertinya aku tidak akan melanjutkan ceritanya untuk beberapa minggu. "

Lucius mengangguk, "Baiklah pertanyaan kedua, aku ingin informasi soal Elvazio Vaikhaloth. "

Aku Tercengang sedikit, lalu aku tersenyum, "Hhmm, Baiklah, informasi apa yang kamu inginkan Tentangnya."

Lucius tersenyum kecil, "Semuanya, aku ingin semuanya. "

----

Satu jam kemudian...

Saat itu aku duduk berhadapan dengan Auvar Authoria.

Aku Mengangguk, "Baiklah, Aku Sudah Tahu banyak Tentangnya... terimakasih Auvar. "

Auvar mengangguk, "sama-sama Lucius..."

Aku Segera Tersenyum dan berdiri dari kursi, "Baiklah ini saatnya aku pergi."

Sebelum aku pergi, Auvar memanggilku, "Lucius..."

Aku Menjawabnya, "Apa..."

Auvar menutup matanya beberapa saat, dan membukanya lagi, aku bingung dengannya.

Lalu akhirnya Auvar Mengatakan, "aku telah menemukan Inkarnasi Reena Rukkhadevata."

Aku Tercengang dan dengan cepat, aku Mencengkeram leher Auvar. "Dimana dia..."

Auvar terlihat Kesakitan tapi aku tidak peduli...

Auvar menjawab dengan ekspresi santai, "dia ada di Dunia Trinitas Vyohazevia, dan sekarang dia bernama Reena Yetvallen."

Aku Mengangguk dan melepaskan cengkeramanku, "Baiklah bagus, terimakasih atas informasinya."

Lalu di ruangan putih yang tanpa ujung itu, Lucius pun menghilang...

-------

— To be continued

More Chapters