Ficool

Chapter 21 - CHAPTER 21 CINTA MEMBUTAKAN SEGALANYA

POV Orang Ketiga.

Di rumah Thayyibah, pasca kepulangan Ghaidaq. Atha dan Thayyibah sedang membicarakan perubahan Ghaidaq yang terbilang cukup berani menurut mereka;

Thayyibah : "Kok bisa ya dia tiba-tiba jadi berani pake baju kaya gitu kemari... Padahal jangankan pake baju seksi begitu, aku aja jarang lihat Ghaidaq gak pake jilbab...", ujar Thayyibah.

Atha : "Entahlah, mungkin udah terbiasa gara-gara dilatih selama seminggu di Bali, atau memang aslinya dia binal dari sononya." Jawab Atha.

Thayyibah : "Tapi sepertinya dia begitu pengen dilihat sama kamu deh Tha. Kayanya dia naksir sama kamu deh, sempat kulihat tadi siang pas kita ketemu dia di jalan, matanya menatap ke arahmu terus tau...!? Masa kamu gak ngerasa sih...!?", ujar Thayyibah.

Atha : "Aku juga mengira seperti itu sih. Kayanya dia juga cemburu sama kamu, karena kita sudah tunangan. Aku lihat dia tadi menatap cincin di jarimu terus Loh.", jawab Atha. "Jadi dia berpenampilan mirip kamu biar dia bisa bersaing untuk mendapatkan hatiku. Kurasa dia berfikir seperti itu, menurutku. Hahaha…", sambung Atha.

Thayyibah : "Ikh, awas aja kalo kamu sampe kesengsem sama Ghaidaq. Terus lebih milih buat ninggalin aku. Aku gak rela.", ucap Thayyibah.

Atha : "Tenang sayang, aku sudah benar-benar jatuh cinta dan sayang padamu. Aku berani bersumpah. Orangtuaku juga kini sudah setuju untuk menerima kamu menjadi menantu mereka, setelah kamu memutuskan untuk pindah agama dan ikut ke agamaku.", ujar Atha meyakinkan Thayyibah.

JADI, flashback dulu ke belakang, ketika Thayyibah dan Atha pulang dari bandara, Thayyibah menyatakan cintanya kembali kepada Atha untuk kesekian kalinya, dan berharap akan dinikahi oleh Atha. Thayyibah rela memberikan syarat apapun agar supaya Atha menerima cintanya itu, bahkan Thayyibah berkata juga rela melakukan apapun demi mendapatkan balasan cinta dari Atha. Namun saat itu Atha menjelaskan alasan dirinya yang kenapa selalu menolak keinginan Thayyibah untuk dinikahi, faktor itu adalah karena tidak adanya restu orangtuanya. Atha bilang dia sempat menceritakan tentang Thayyibah kepada orangtuanya namun Ayah dan ibunya tidak mengizinkan Atha menikah dengan wanita yang berbeda keyakinan dan agama. Sebab dulu, saudara dari ayah ibunya Atha sempat menjadi korban serangan terorisme yang mengatasnamakan jihad umat Islam. Itulah sebabnya orangtua Atha tidak merestui Atha bersama Thayyibah, karena Thayyibah beragama Islam. Atha juga bilang, sebenarnya dirinya juga sudah jatuh cinta dan sangat menyayangi Thayyibah. Itulah sebabnya dia selalu perhatian terhadap ibu dari Thayyibah. Namun Thayyibah yang menolak pindah keyakinan pada waktu itu, membuat Atha jelas merasa mustahil untuk mereka bersatu. Namun kali ini, Thayyibah bersedia pindah agama demi Atha. Ketika Atha mengutarakan isi hatinya yang memang juga sayang kepadanya. Thayyibah berurai air mata mendengar kata cinta dan sayang yang diutarakan oleh Atha padanya di hari itu. Dan bahkan Atha juga menjelaskan, alasan dia selalu membuat Thayyibah seolah sebagai budak seks nya adalah karena supaya Atha bisa terus bisa dekat dengan Thayyibah. Ditambah lagi memang Atha punya kelainan seksual, yang membuatnya ingin membagi perempuan yang dia cintai kepada lelaki lain. Atha juga berkata bukan tidak mungkin dirinya akan tetap membagi Thayyibah dengan pria lain walaupun sudah berstatus sebagai istrinya nanti. Akan tetapi Thayyibah pun dapat mengerti semua penjelasan Atha mengenai fetish seksual tersebut, dan dia pun Memang tidak keberatan ketika diminta bersetubuh dengan pria lain sesuai keinginan Atha. Yang terpenting dia dapat selalu berada di samping Atha. Dan kini pada akhirnya , Thayyibah pun telah bertunangan dengan Atha. Dan bahkan sudah menentukan tanggal pernikahan di beberapa bulan ke depan. Kembali ke saat ini, Thayyibah yang masih mengobrol dengan Atha. Berkata dia takut kalau Atha akan berpaling dari dirinya dan beralih kepada Ghaidaq. Namun Atha meyakinkan bahwa dirinya tak akan sampai melakukan hal itu. Atha menjelaskan, bahwa dia sebenarnya memang sudah merasa jikalau Ghaidaq memang suka padanya. Sehingga dari tadi dia terus mencoba menggoda dan menghasut Ghaidaq hanya sekedar supaya Ghaidaq semakin berani tampil seksi dan berubah menjadi perempuan binal. Setelah itu, Atha pun pulang dari rumah Thayyibah sekitar pukul 8 malam, tak lama setelah Ghaidaq pulang lebih dahulu.

Sementara itu, pasca motornya kena begal. Kini pukul setengah sembilan malam, Ghaidaq sudah berjalan kaki cukup jauh demi sampai ke rumahnya. Ghaidaq tidak dapat menyewa taksi atau naik kendaraan umum karena uang dan dompet miliknya berada di bagasi motor bersama busana muslimahnya. Dan hanya tersisa tas selempang yang berisikan HP saja yang tadi dia ambil dari Thayyibah yang kini dia punya. Dan tidak ada uang di dalam tas tersebut, HP nya juga mati total karena lowbet. Perlu diketahui, jarak dari tempat Ghaidaq dibegal ke rumahnya lumayan jauh, sekitar 20 menit perjalanan dengan sepeda motor, kurang lebih seperti jarak dari Padalarang ke Cimahi. Tidak ada pilihan bagi Ghaidaq saat ini, demi bisa pulang terpaksa dia harus berjalan kaki menempuh jarak tersebut. Dia harus tetap pulang karena terlebih pasti kakaknya Daniyah saat ini sudah sangat mengkhawatirkannya karena waktu sudah malam seperti ini, adik tersayangnya belum pulang. Ghaidaq yang sudah berjalan selama setengah jam menyusuri jalanan menuju ke rumahnya, kini mulai merasa sakit di kakinya. Karena memang dia sangat jarang berjalan kaki dalam jarak yang jauh. Dan kini sudah setengah jam dia berjalan kaki, dimana seharusnya dia sudah bisa sampai ke rumahnya dalam waktu setengah jam itu jika menggunakan motornya. Ghaidaq yang sakit kakinya pun memilih untuk duduk dan beristirahat dahulu di trotoar jalan untuk sementara waktu. Ketika Ghaidaq sedang terduduk lesu di trotoar, tiba-tiba ada motor yang berhenti di dekatnya. Dan ketika dia melirik ke arah suara motor tersebut, ternyata itu adalah pria yang sedang dia sukai. Dialah Atha, yang juga baru pulang dari rumah Thayyibah. Ternyata Atha juga melintasi jalanan yang sama dengan arah Ghaidaq pulang. Atha memang datang ke rumah Thayyibah menggunakan motor sportnya, namun ketika dia berjalan-jalan untuk mencari perhiasan siang tadi, dia lebih memilih untuk naik kendaraan umum agar lebih menikmati waktu bersama Thayyibah, karena cuaca siang tadi cukup panas juga jika harus menaiki motor.

Atha : "Ghaidaq... kok kamu malah diem disini?? Kukira kamu sudah pulang ke rumah.", sapa Atha.

Ghaidaq : "E... Atha, kenapa kamu bisa ada disini...?" Tanya Ghaidaq.

Atha : "Ya aku juga baru pulang dari rumah Thayyibah, masa aku nginep di rumahnya kan sudah malem. Gak enak aku sama ibunya. Aku kan memang pulang lewat sini...", jelas Atha. "Lalu, kamu sendiri lagi ngapain disini?? Bukannya langsung pulang malah nongkrong, gak takut apa, sendirian malem-malem begini...", tanya Atha lagi.

Namun Atha dikagetkan oleh Ghaidaq yang tiba-tiba memeluk dirinya sambil menangis. "Huuuuu... huuu… huuuuuu... Aku tadi kena begal Tha. Motorku diambil mereka. Untung mereka tidak berbuat macem-macem sama aku... Huuuuuu... huuu... hiks... hiks... sss....",, ucap Ghaidaq sambil terisak menangis.

Atha : "Waaduh… begitu ya..., tapi syukurlah kalau kamu tidak apa-apa. Tadi aku tawari untuk kuantar pulang malah nolak sih, jadi begini kan...", ujar Atha.

Ghaidaq : "Hiks... hikss... Iya Tha… sebenernya aku juga tadinya pengen kamu anter, supaya aku masih bisa lama-lama denganmu. Tapi aku malu sama Thayyibah.", jelas Ghaidaq yng mulai menghentikan tangisnya.

Atha : "Maksudmu... Apa maksud ingin berlama-lama denganku?? Apa Kamu suka sama aku...?", tanya Atha kepada Ghaidaq yang tadi keceplosan.

Ghaidaq yang baru sadar bahwa dia telah keceplosan berbicara seperti itu, kini merasa kikuk dan malu. Dan bingung harus menjawab apa. Namun Atha kembali bertanya mengenai ucapannya barusan itu. "Jawab aja sejujurnya, kamu suka sama aku??", tanya Atha lagi.

Ghaidaq pun menjawabnya dengan menganggukkan kepala. Mengiyakan jawaban dari pertanyaan Atha dengan malu-malu kucing. "Iya, aku suka sama kamu. Aku tahu aku sudah punya suami, tapi entah kenapa aku selalu merasa rindu padamu. Aku juga cemburu tadi siang ketika melihatmu bermesraan dengan Thayyibah. Aku juga gak tau kenapa aku bisa seperti ini. Hatiku kacaw sekali Tha. Bagaimana wanita bersuami sepertiku bisa menyukai pria lain di belakang suamiku… aku bingung... kenapa aku seperti ini...", ujar Ghaidaq panjang lebar.

Namun Atha menjelaskan dan menjawab, bahwa memang wajar perasaan suka atau cinta timbul, cinta itu anugerah, tidak mungkin kita bisa mengaturnya kapan itu datang dan pergi. Akan tetapi Atha pun menjelaskan bahwa bagaimana pun Ghaidaq tidak akan bisa bersatu dengan Atha, karena mereka berbeda keyakinan. Atha menjelaskan, Thayyibah saja butuh perjuangan yang lama sampai kini bisa bertunangan dengannya. Thayyibah bahkan sampai rela berubah dari perempuan berhijab seperti Ghaidaq sampai menjadi binal seperti sekarang. Dan Atha menjelaskan juga bahwa Thayyibah akhirnya rela pindah agama agar bisa menikah dengan Atha demi untuk mendapatkan restu orangtuanya. Ghaidaq yang mendengarkan penuturan dari Atha pun kini mengerti, dan kembali bertanya kepada Atha; "jadi menurutmu, aku tidak punya kesempatan sama sekali untuk bisa bersamamu??", tanya Ghaidaq.

Atha kembali menjelaskan bahwa selama janur kuning belum melengkung, Ghaidaq bisa saja akan dapat merebut hati Atha dari Thayyibah. Namun Atha menjelaskan bahwa Ghaidaq harus bisa lebih segalanya dari Thayyibah. Atha pun menjelaskan tentang tidak sukanya dia pada perempuan alim berhijab, dia lebih suka perempuan yang sangat seksi dan binal. Jika Ghaidaq bisa seperti itu, Atha memberikan peluang untuk Ghaidaq bisa mendapatkan hatinya. Ghaidaq yang mendengarnya mulai merasa sumringah kembali karena sekarang dia tahu bahwa dia punya kesempatan untuk merebut Atha dari Thayyibah. Namun tiba-tiba Atha mengingatkan Ghaidaq bahwa Ghaidaq punya suami;

"Tapi, kamu kan sekarang sudah punya suami. Tidak mungkin kan kamu poliandri, dan sampai memiliki dua suami...???", ungkap Atha mengingatkan Ghaidaq yang tadi mulai terlihat sumringah.

Dan pertanyaan Atha pun kini kembali membuat Ghaidaq bimbang dan galau. Benar apa yang dikatakan olehnya, bahwa dia kini masih berstatus istri Athariq. Ketika Ghaidaq terlihat melamun, Atha segera membangunkan Ghaidaq dari lamunannya, dan mengajak Ghaidaq untuk diantarkan pulang.

Atha : "Hey, malah diem... Udah jangan melamun, kalau kita berjodoh Tuhan pasti akan memberikan jalan.", ucap Atha yang kembali memberi angan-angan kepada istri orang tersebut.

Ghaidaq pun terbangun dari lamunannya dan mengiyakan ajakan pulang dari Atha. Karena memang dia pun sudah lelah untuk berjalan kaki.

DAN, Atha kembali sudah berhasil menghasut hati dan pikiran Ghaidaq dengan speak-speak iblis handalnya. Ghaidaq yang kini dibonceng oleh Atha dengan motor sport pun kini terlihat sangat seksi memperlihatkan batang pahanya di atas motor sambil memeluk tubuh Atha. Ghaidaq juga entah pikiran dari mana, ketika dibonceng oleh Atha, tangannya bukannya berpegangan kepada pinggang Atha, dia malah memeluk tubuh Atha sampai payudaranya menekan ke punggung Atha dan tangannya bahkan mulai nakal dengan mengelus-elus penis Atha dari luar celananya.

Atha yang menyadari hal tersebut pun bertanya pada Ghaidaq; "Kamu pengen ngerasain lagi kontolku?? Kok pegang-pegang...", tanya Atha.

Ghaidaq : "He'em...", jawab Ghaidaq simpel sambil terus tangannya mengelus kontol Atha yang semakin dirasa mengeras oleh Ghaidaq, pelukannya pun semakin Ghaidaq eratkan ke tubuh Atha yang sedang memboncengnya itu.

Atha : "Kalo begitu, gimana kalo kita ke hotel dulu... kita ngamar dulu, gimana?? Mau enggak??, tawar Atha kepada istri orang yang sedang dimabuk cinta itu.

Di luar dugaan, Ghaidaq langsung respon cepat menjawab "Mau... aku mau Tha...".

Atha pun akhirnya berhenti ketika melihat ada hotel di pinggir jalan. Lalu kembali bertanya kepada Ghaidaq apa benar dia ingin ngentot dulu dengannya sebelum diantar pulang.

Atha : "Itu, disana ada hotel. Beneran mau?? Gak bakal nyesel??", tanya Atha menegaskan.

Ghaidaq : "Sebenernya sih, ini udah deket ke rumahku Tha. Tapi ya udah deh, hayu... aku mau... beneran... aku yakin. Gak bakal nyesel... ayo…", Ghaidaq pun yakin mengiyakan ajakan Atha. Karena dia sudah dilanda birahi saat ini, dan juga hati dan pikirannya yang sedang kasmaran terhadap pria yang sedang memboncengnya tersebut.

Atha pun memutuskan untuk ngamar dengan Ghaidaq di malam itu. Atha dan Ghaidaq pun langsung bisa cek in bersama tanpa pemeriksaan buku atau akta nikah, karena ternyata hotel itu baru buka kembali dengan pemilik baru, sehingga sangat membutuhkan pelanggan untuk pemasukan di periode pertama di tahun ini. Setibanya di kamar, Ghaidaq yang memang sudah bernafsu pada Atha sejak dari rumah Thayyibah langsung mencium mulut Atha dengan sangat rakus dan bernafsu. Atha pun tentu meladeni permainan lidah Ghaidaq. Ghaidaq yang masih berciuman dengan Atha kini mulai menggerakkan tangannya ke arah dimana kontol Atha berada. Atha pun meresponnya dengan segera membuka celananya. Lalu Ghaidaq melepaskan ciumannya dari mulut bubur Atha dan segera beralih menyepong kontol Atha tanpa harus disuruh. Lagi-lagi dengan penuh nafsu dia melakukannya, sampai membuat Atha bernafsu melihat seorang perempuan alim yang sedang ingin berubah menjadi binal itu. Setelah dirasa kontolnya cukup keras, Atha mendorong tubuh Ghaidaq ke tempat tidur, lalu Atha pun menyuruh Ghaidaq untuk membuka pakaiannya. Ghaidaq pun disuruh untuk colmek di hadapannya sambil mengangkang ,dan Ghaidaq yang sudah dilanda nafsu syahwatnya ternyata langsung menuruti Atha tanpa protes. Kini Ghaidaq mulai menjilat jari tangannya sendiri lalu memasukannya ke dalam memeknya yang memang sudah berkedut. Bahkan langsung dua jari yang Ghaidaq masukan untuk mengocok memeknya itu. Atha pun juga mengelus dan mengocok pelan batang kontolnya di hadapan Ghaidaq yang tengah colmek; "Kamu ingin ini sayang...??", goda Atha.

Ghaidaq menjawab ; "Iyahh… akuuhh… pengen banget kontolmu... memekku udah gatel banget Tha. Ayo entot aku Tha... Pleaseeee...".

Atha : "Tapi maaf saja, untuk saat ini aku hanya berniat untuk menusuk lubang pantatmu saja malam ini, gimana dong!!?", ujar Atha.

Ghaidaq : "Jaah… ngan dong Tha, aku pengen kontolmu di memekku. Beneran... pleeaseee... Kumohon... memekku gatel Tha... Pleeeaseeeee...!!" Ucap Ghaidaq terus memohon agar memeknya disodok oleh kontol Atha.

Atha : "Tidak, sudah kubilang kontolku hanya ingin merasakan memek perempuan binal seperti Thayyibah saja. Aku tidak bernafsu pada memek perempuan alim seperti mu sayang...", goda Atha mencoba menghasut pikiran Ghaidaq yang sedang dilanda birahi.

Ghaidaq : "Owwwhhhh… ku mohon Tha. Memekku gatel banget ini.", desah Ghaidaq yang masih mengocok memeknya dengan kedua jari nya semakin intens.

Atha : "Sudah kubilang aku hanya akan mau ngentot denganmu tapi di lobang yang belakang. Kalo gak mau aku pergi.", ancam Atha.

Ghaidaq : "Jangan Tha... jangan pergi... iyahh... iya, oke... gapapa. Gapapa cuma di lubang pantat juga.. Tolong jangan pergi...", Ghaidaq mengalah rela dianal saja daripada ditinggal Atha pergi.

Sejurus kemudian Ghaidaq pun orgasme dengan kocokan kedua jarinya sendiri. Karena dia begitu bernafsu colmek sambil melihat kontol Atha di hadapannya.

Ketika Ghaidaq sedang termuncrat-muncrat barulah Atha menghampirinya, dan malah langsung mengocok lubang pantat Ghaidaq dengan jarinya, membuat air mancur dari memek Ghaidaq semakin muncrat.

Lalu setelah dirasa lubang pantatnya licin Atha pun langsung menganal lubang pantat Ghaidaq yang sudah licin terkena cairan orgasmenya barusan. Atha pun menggenjot pantat Ghaidaq dengan hentakan yang cukup keras.

Ghaidaq : "Oouuhhhh... oouuhh... iyaaahhh... teruuuuussss... ooouuuuuuucccchhhhh... nikmat Tha...", desah Ghaidaq ketika kontol Atha menggenjot lubang pantatnya sampai mentok.

Meskipun hanya dianal, akan tetapi memek Ghaidaq berhasil orgasme sampai dibuat muncrat-muncrat oleh sodokan kontol Atha di lubang anusnya. Sebab meskipun lubang belakang yang disodok, namun karena panjangnya kontol Atha, dinding vagina Ghaidaq pun berhasil tergesek juga karena sodokkan kontol Atha di lubang belakang tersebut. Ghaidaq pun sampai mengejang-ngejang orgasme akibat sodokkan kontol Atha di lubang belakangnya. Tak berhenti sampai disitu, kini Atha memangku tubuh Ghaidaq dengan kontol yang masih tertancap di lubang pantatnya. Ghaidaq pun di anal sambil dipangku oleh Atha dalam keadaan memeknya yang masih orgasme.

Digenjot seperti itu, Ghaidaq pun kembali mencapai orgasmenya di malam ini akibat dianal oleh Atha. Lalu Atha pun menyuruh Ghaidaq untuk Ghaidaqrahat dulu sebentar dengan membaringkannya di tempat tidur; "Gimana masih pengen??", tanya Atha.

Ghaidaq : "Iyaaahhh... akuuhhh... masih pengen nnhh... memekkuhh masih gatel Tha... tolong masukinnya ke lubang memekku Tha... pleaseeee ikhh...", jawab Ghaidaq yang masih ngos-ngosan karena gelombang orgasme yang melandanya barusan.

Atha : "Kan aku udah bilang, aku gak berminat ngentot memek cewek alim kaya kamu... kamu masih belum paham??", jawab Atha.

Ghaidaq : "Aku janji aku bakal lebih binal dari Thayyibah, tapi kumohon sekarang sodok dulu memekku Tha. Pleeeaseeeee... Aku janji... sumpah…", rengek Ghaidaq terus memohon agar memeknya ditusuk oleh Kontol Atha.

Atha : "Apa benar yang kamu omongin?? Kamu kan orangnya suka jaga image terus. Paling cuma omdo… ya kan...??", ujar Atha.

Ghaidaq : "Bener Tha, gak omong doang. Mau yah Tha. Ya... ya. Ya... sumpah demi apapun, aku akan menjadi perempuan seperti yang kamu inginkan.", Ghaidaq memohon.

Ghaidaq benar-benar sudah menjatuhkan harga dirinya di hadapan pria yang dia sukai itu. Namun Atha terus menghasut pikiran Ghaidaq untuk membuat ibu guru yang alim itu semakin rusak.

Atha : "Sumpah demi tuhanmu???", tanya Atha.

Ghaidaq : "Iyaahhh... demiiihh... Allooohhh... aku bakal jadi seperti yang kamuuuh… pengen...", sumpah Ghaidaq demi meyakinkan Atha.

Atha : "Aku masih belum percaya...! buktikan dengan tindakan..!!!", pinta Atha.

Ghaidaq : "Caranya…??", tanya Ghaidaq gercep.

Lalu Atha menjelaskan bahwa dia punya kenalan sugar Daddy, yang selalu berani bayar mahal perempuan yang bisa membuatnya puas. Ghaidaq diberi tugas untuk menawarkan dirinya terhadap om-om yang dimaksud oleh Atha tersebut. Bagaimana pun caranya, Pria itu harus mau dan tertarik untuk ngentot dengan Ghaidaq. Atha menantang Ghaidaq untuk jual diri di malam ini kepada Om-om kaya kenalannya. Ghaidaq yang sudah lupadiri akibat nafsu dan cinta butanya pun setuju dengan tantangan Atha. Lalu Atha langsung segera menghubungi orang yang dia maksud lewat video call WA. Tak butuh waktu lama, pria yang dikatakan Atha tersebut langsung mengangkat panggilan Video dari Atha. Dan Atha pun menjelaskan maksud dan tujuannya menghubungi pria yang bernama Ben itu.

Ben : "Ada Apa Atha?? Tumben VC duluan…!!", ucap Om Ben.

Atha : "Ini Om… ada temen aku yg lagi butuh duit. Om mau gak make dia??" Ucap Atha.

Ben : "Cantik gak cewek nya,?", tanya om-om itu.

Atha : "Om VC dan wawancara saja dia sendiri deh. Biar tau, cocok atau enggaknya", ucap Atha.

Atha pun memberikan HP miliknya kepada Ghaidaq agar Om Ben langsung bisa melihat tampang Ghaidaq. Ghaidaq sempat malu dan ingin menolak, namun Atha kembali mengingatkan Ghaidaq bukankah dia ingin lebih binal dari Thayyibah dan ingin merasakan kontolnya ini. Ghaidaq pun akhirnya menerima VC tersebut walau dalam keadaan telanjang bulat. Ghaidaq langsung berusaha untuk menggoda dan meyakinkan Om Ben itu untuk agar mau melakukan hubungan seks dengan dirinya.

Ghaidaq : "Hallo Om…", sapa Ghaidaq malu-malu.

Ben : "Owalah, cantik tenan. Siapa nama kamu Adek manis???", tanya Om Ben.

Ghaidaq : "Ghaidaq Om, Ghaidaq.", jawab Ghaidaq.

Ben : "Muslimah? Tapi kenapa telanjang begitu. Heheheh...", canda Om Ben.

Ghaidaq pun merasa malu dengan perkataan dari pria tersebut, karena nama dan kelakuannya sangat bertentangan.

Ben : "Kamu kerja apa?", tanya Om Ben lagi.

Ghaidaq sempat melirik ke arah Atha ketika ditanya kerja apa.

Atha : "Udah, jujur aja… gapapa kok. Siapa tau dia malah tertarik dengan pekerjaan mu." kata Atha.

Ghaidaq : "Anu Om, aku seorang guru SD…", ungkap Ghaidaq.

Ben : "Owallah... pahlawan tanpa tanda cupang dong ya... eh tanpa tanda jasa maksud Om... ehehehe…", canda Om Ben yang ternyata humoris. "Terus butuh duit buat apa?? coba Om lihat memekmu. Arahkan videonya ke memekmu…", tanya Om Ben.

Ghaidaq pun melirik kembali kepada Atha; "Udah, ayo turutin aja..!", ucap Atha pelan.

Ghaidaq pun lalu dibantu Atha untuk mengarahkan kamera HP itu ke memeknya yang sudah becek bekas percumbuannya tadi dengan Atha.

Ben : "Waw... amazing... jadi, Butuh berapa kamu tapi kayanya udah gak perawan ya…?", ucap Om Ben.

Atha : "Bukan enggak perawan lagi Om, dia udah pernah diewe banyak cowok pas di Bali kemaren.", Sahut Atha ikut menyahut di VC tersebut.

Ben : "Wah, bekas dong ya. Tapi sayang juga mukanya cantik euy. Kamu butuh uang berapa?", tanya Om Ben.

Ditanya seperti itu, Ghaidaq pun kembali melirik ke arah Atha.

Atha : "Apa??, bilang aja butuh berapa. Malah lihat kesini...", ucap Atha.

Ghaidaq pun sontak kepikiran tentang motornya yang hilang dibegal, dan pada akhirnya menyebutkan uang sejumlah harga motornya yang telah raib.

Ghaidaq : "20 juta Om...", jawab Ghaidaq menetapkan harga.

Ben : "Wah mahal ternyata Tha tarifnya. Padahal sudah gak perawan…", ujar Om Ben.

Ghaidaq memang tidak pernah tahu berapa tarif seorang pelacur, jadi dia asal ucap harga. Sehingga dia kaget juga ketika Om Ben menilai itu terlalu mahal.

Atha : "Si Ghaidaq ini sebenernya cewek alim Om, berhijab pula sehari-hari nya. Cuman ini dia lagi kepepet aja lagi butuh uang. Dan lagi sebenernya dia binor Loh Om... alias udah bersuami...", jelas Atha kembali ikut menyahut di VC.

Namun ucapan Atha barusan malah membuat pria itu ternyata langsung menyetujui harga yang disebutkan Ghaidaq. Karena memang ternyata pria itu adalah penyuka binor, apalagi yang berhijab. Fetish Om Ben memang suka terhadap binor, apalagi binor alim. Dia merasa lebih bergairah ketika bercinta dengan seorang perempuan yang berstatus suami orang.

Ben : "Oke deh, 20 juta. Kapan butuh uangnya?", tanya Om Ben.

Atha : "Sekarang sih Om..." , Atha kembali menjawab.

Ben : "Owalaah… kalo sekarang Om nya lagi ke Kalimantan dulu ada keperluan bisnis, jadi gak bisa kalo sekarang... paling beberapa hari ke depan baru pulang... Tapi kalo butuh duitnya sekarang sih, ya gapapa... Om bisa transfer sekarang juga. Nah Ngewenya nanti… Gimana...?", ujar Om Ben.

Atha yang berada di belakang Ghaidaq yang sedang VC dengan pria itu pun menepuk punggung Ghaidaq, "Jawab iya aja."

Ghaidaq : "Iya Om". Ghaidaq pun menjawabnya sesuai perintah Atha.

Ben : "Ya udah, mana nomor rekeningnya? Om transfer sekarang..."

Atha kembali menepuk pundak Ghaidaq, "Ayo cepet bilang, sebutin nomornya.",

Ghaidaq pun menyebutkan nomor rekeningnya. Dan Ghaidaq pun berfikir, ternyata mudah sekali mendapatkan uang dengan cara seperti itu. Sangat jauh berbeda dengan cara dia mendapatkan uang saat ini, yang terbilang sangat susah, harus mengajar dulu selama berbulan-bulan, baru dibayar oleh pemerintah. Itu pun sangat kecil jumlah gajinya. Om Ben pun segera mengirimkan uang sejumlah yang Ghaidaq sebutkan tadi, dan menunjukkan buktinya dengan menunjukkan HP dia yang satunya dan terlihat bukti pengiriman uang.

Ben : "Nih Adek Maniss... udah Om transfer ya...!", tunjuk Om Ben.

Atha pun menutup VC itu; "Ya udah ya Om, nanti kita kontekan lagi, ayo Ghaidaq. Bilang terimakasih.", ucap Atha.

Ghaidaq : "Terimakasih banyak Om…", ucap Ghaidaq.

Ben : "Iya. Sama-sama. Sampai jumpa nanti, ibu guru Ghaidaq...", pamit Om Ben.

VC pun terputus, dan Atha pun segera memberikan kontolnya kembali untuk Ghaidaq sepong.

Atha : "Bagus perek... ini bayaran untukmu…!!", ucap Atha menyebut Ghaidaq perek. Lalu menyodorkan kontolnya.

Ghaidaq tidak tersinggung dan tanpa merasa jijik langsung melahap kontol Atha yang tadi bekas menusuk lubang pantatnya. Sepertinya karena sudah saking dilanda birahi, akal sehat Ghaidaq sudah tidak bisa berfikir. Sampai-sampai dia tidak sadar jikalau barusan dia sudah menjajakan diri, dan sampai deal diboking oleh seorang Sugar Daddy. Sejurus kemudian, Atha pun berbaring lalu menyuruh Ghaidaq untuk memasukan kontolnya ke memeknya sebagai hadiah karena Ghaidaq sudah mau menuruti perintahnya tadi. Ghaidaq pun dengan senang hati menduduki dan memasukan kontol Atha dan langsung bergoyang dengan sangat cepat karena saking gatalnya memeknya saat ini.

Ghaidaq pun bercinta dengan Atha sampai puas, dalam posisi WOT. Ghaidaq dan Atha bercinta sampai tengah malam, dan Ghaidaq pun sampai dibuat berkali-kali orgasme oleh Atha. Kaki dan lutut Ghaidaq bahkan sampai lemas hampir tidak bisa kuat berdiri. Pada tengah malam, mereka berdua pun ceck out dari hotel tersebut. Atha yang tadi sempat diberitahu oleh Ghaidaq bahwa hotel tersebut tidak jauh dari rumah yang ditinggali Ghaidaq saat ini. Berniat memberikan tantangan lagi kepada Ghaidaq. Di tengah malam itu Atha memberikan tantangan kepada Ghaidaq untuk pulang ke rumahnya dalam keadaan telanjang bulat. Karena jalanan sudah mulai sepi, dan Atha akan mengikutinya dari jarak tertentu untuk memantaunya, Ghaidaq pun menyetujui tantangannya. Ghaidaq sebenarnya sempat menolak namun Atha kembali membahas balasan cintanya. Bagaimana Atha bisa membalas cinta Ghaidaq jika Ghaidaq tidak bisa menjadi gadis penurut seperti Thayyibah. Perkataan Atha itu yang membuat Ghaidaq akhirnya memberanikan diri mengiyakan tantangan dari Atha. Karena memang jarak rumahnya hanya sekitar 200 meter dari hotel tersebut. Ghaidaq yakin dirinya bakal aman. Namun Ghaidaq sampai saat ini belum ingat, bahwa di rumahnya saat ini ada kakaknya Daniyah. Ghaidaq pun memulai aksi eksibisionisnya di tengah malam ini. Dia berjalan mengendap ke dekat rimbunnya pepohonan di tepi jalan, agar supaya ketika tiba-tiba ada orang melintas, dia dapat bersembunyi Langsung. Dan benar saja, ketika tinggal beberapa puluh meter dari rumahnya. Suara kendaraan roda dua terdengar dari kejauhan meraung-raung kencang. Ghaidaq pun segera bersembunyi ke balik pohon di dekatnya. Jantungnya berdegup kencang, karena takut ketahuan. Sementara Atha dia lihat berjalan mengikuti dirinya cukup jauh dengan cara mendorong motornya. Beberapa saat kemudian, motor King yang berisik tadi akhirnya melintas begitu saja di jalanan di depannya. Ghaidaq pun merasa bersyukur karena aksinya tidak kepergok orang.

Ghaidaq : "Huh... Hampir saja... kalo sampe kepergok, mati aku...", gumam Ghaidaq.

Dan tidak lama kemudian, Ghaidaq pun sudah sampai di depan gerbang rumahnya. Akan tetapi justru Ghaidaq baru menyadari jikalau di rumahnya saat ini sedang ada kakaknya, Daniyah. Ghaidaq pun melambaikan tangan kepada Atha menyuruhnya untuk mendekat. Membuat Atha pun mendekat ke arah rumah Ghaidaq meninggalkan motor yang dia tuntun cukup jauh dari lokasi.

Atha : "Apa...??", tanya Atha.

Ghaidaq : "Aku udah nyampe. Ini rumahku. Tapi di rumahku ada kakak perempuanku. Tolong biarkan aku berpakaian lagi...", ucap Ghaidaq.

Atha : "Oke, tapi ada syaratnya...!!", ujar Atha.

Ghaidaq : "Apa...?", tanya Ghaidaq.

Atha : "Kamu colmek dulu depan gerbang rumahmu ini, kalo kamu berhasil orgasme. Aku kasih bajunya. Gimana...??", ujar Atha.

Ghaidaq : "Ikh, udah dong. Aku takut ketahuan kakakku. Lain kali aja lagi ya Tha. Please...", pinta Ghaidaq menolak.

Atha : "Ya udah kalo gak mau, masuk sana bugil...", ucap Atha.

Ghaidaq : "Ikh, ya udah, iya oke iya… aku colmek sekarang...", jawab Ghaidaq.

Namun ketika Ghaidaq hendak melakukannya, Atha tiba-tiba mengarahkan tangannya ke selangkangan Ghaidaq. Atha pun kini langsung mengocok memek Ghaidaq dalam posisi berdiri dengan dua jarinya, sementara bibirnya melumat bibir Ghaidaq. Membuat Ghaidaq yang tubuhnya sedang sangat sensitif, gampang terbawa birahi dan kembali sange. Sejurus kemudian Atha pun melepaskan ciumannya dari mulut Ghaidaq, lalu hanya berfokus mencolokkan jarinya ke memek Ghaidaq yang sudah becek.

Ghaidaq : "Oooooooouuuuufffhhhh... Aaahhh... sange Thaa... ooouuhh… nikmatnya... terruuuusssssss... Aku hampir sampai Thaa... Aku mau muncratthhhh... oooooouuuhhhh... terusss... Gatel memekku... Ooooooooouuuuuhcccchhhhhh...", racau Ghaidaq si tengah kocokan jari Atha di memeknya.

Namun Atha tidak menjawab, hanya terus mengocok memek Ghaidaq semakin kencang dan bahkan kini menambah jumlah jarinya menjadi tiga jari yang dicolokkan ke memek Ghaidaq yang gatal itu.

Ghaidaq : "Eeeeemmmmmmmmppppphhhhh... Teruusssss... Dikit lagiihhh... dikit lagiihhh… uuuuuuhhhhhhh... ayo dikit lagi... akuuuhhh… pengennnhhh… munchraaattt… Tha... oooooooooooooooohhhhhhhhh...", Desah Ghaidaq.

Namun tiba-tiba Atha mencabut jarinya dari memek Ghaidaq, ketika Ghaidaq sudah tinggal memuncrat cairan orgasmenya saja.

Ghaidaq : "Oooohhhhh... aaaahhhh… Iyaaaahhhh... Aaaiiiihhhhhhh... Anjingggghh... malah dicabut...", racau Ghaidaq yang orgasmenya digagalkan oleh Atha.

Atha : "Udah ah pegel… nih bajunya. Aku pulang dulu ya... wassalamu'alaikum ibu guru…!!", ucap Atha yang memberikan pakaian Ghaidaq lalu pergi begitu saja.

Ghaidaq : "Ennggghhhh... Ikh gak enak banget memekku... gatel banget... nanggung ikh... jahat Atha... hah... huuh...", gumam Ghaidaq sambil ngos-ngosan karena tak jadi orgasme.

Ghaidaq pun mau tak mau kembali memakai pakaian bekas dia pakai tadi. Pakaian yang cukup seksi bagi dirinya. Ghaidaq melihat Atha sudah kembali duduk di motornya dan bersiap untuk pergi, dan Ghaidaq pun terpaksa harus bertemu dengan kakaknya Daniyah dalam keadaan mengenakan pakaian yang cukup terbuka itu. Ghaidaq pun mulai memencet bel rumahnya, beberapa kali pintu gerbang masih belum dibukakan. Namun setelah mencoba berkali-kali memencet bel,.mulailah terdengar suara langkah kaki dari dalam. Tak berselang lama pintu gerbang pun terbuka. "Maaf, siapa ya...???, ucap Daniyah yang masih belum melihat ke arah wajah dari perempuan tersebut.

Daniyah hanya melihat tubuh dengan pakaian seksi terpampang dari bawah kaki, paha hingga ke belahan dada yang terbuka. Setelah dia melirik ke arah kepala, dan begitu dia tau bahwa itu adalah adiknya.

Daniyah : "ASTAGHFIRULLAH... Ghaidaq. Apa-apaan kamu?? Kenapa berpakaian seperti itu. AYO MASUUUK...!!!". Dan ; "PLAKKkk…", Daniyah menampar pipi Ghaidaq. "Ghaidaq. Apa-apaan kamu?? Kenapa berpakaian seperti itu. AYO MASUUUK…!!!", ucap Daniyah marah menggusur Ghaidaq masuk. "KAKAK SAMA AYAH IBU GAK PERNAH NGAJARIN KAMU SEPERTI INI YA... PULANG MALAM, BAJU KAYA PEREMPUAN MURAHAN SEPERTI ITU... NGAPAIN KAMU HAH...???", suara Daniyah yang terus mengomeli Ghaidaq ketika pintu gerbang sudah kembali ditutup.

Atha pun yang melihat Ghaidaq sudah masuk langsung bergegas pergi. Setelah mendengar dari luar gerbang, Daniyah begitu bawelnya memarahi adiknya yang alim itu malah pulang tengah malam dalam keadaan seksi seperti perempuan jalang. Ghaidaq habis-habisan diceramahi tengah malam itu oleh kakaknya. Sementara Atha di perjalanan pulang, "Wah ternyata cantik juga kakaknya, bisa jadi mangsa baru nih kayanya.", Atha pun menambah kecepatan motornya agar cepat Sampai ke rumah.

Bersambung...

JANGAN LUPA KOMEN, VOTE DAN FOLLOW, AYOO MARI BANTU ADMIN SUPAYA BISA LANJUTIN KARYA INI...

KALO ADA LEBIH REJEKI BOLEH DONASI KE ADMIN SUPAYA LEBIH SEMANGAT LAGI UPDATE NYA...

JANGAN LUPA JUGA FOLLOW SOSIAL MEDIA ADMIN

INSTAGRAM : @WIDASU.ID

INFORMASI!!! NANTI AKAN ADA KONTEN PREMIUM BERGENRE : NTR, GANGBANG, PEMERKOSAAN, CUKOLD DLL DARI KARAKTER YANG UDAH GW BUAT DI KARYA INI...

JADI BUAT KALIAN YANG MINAT BELI KONTEN PREMIUM GW, BISA KONTAK SOSIAL MEDIA GW ATAU KE PLATFORM SEBELAH YAITU KARYAKARSA!!!

TERIMAKASIH KEPADA PEMBACA YANG SUDAH DUKUNG KARYA INI...

 

More Chapters